A Sarcrifice Love 7-YoonWon

a-sacrifice-loveA Sarcrifice Love-7

(Is this a the best choice?-Donghae)

Author : Vietha Choi

Main Cast : Siwon Choi-SUJU, Yoona Im-SNSD, Donghae Lee-SUJU, Yunho Jung-JYJ

 

Roma, 9 Juli 2013

Siwon berjalan santai sambil menghirup udara sore di sebuah taman yang terletak tidak jauh dari gedung perusahaannya. Ia baru saja menyelesaikan rapat yang membahas masalah produksi di cabang otomotif perusahaannya.

“Haaahh..” seolah berharap helaan nafas tadi dapat mengurangi bebannya.

Siwon tidak habis pikir bagaimana bisa staf yang sudah lama ia beri kepercayaan, tega merusak kepercayaan tersebut dengan mengganti semua bahan produksi dengan kualitas yang lebih rendah. Akan tetapi data inventaris yang masuk dalam audit perusahaan siwon masih kualitas utama.

Dengan kasar ia melonggarkan dasi yang sejak tadi serasa mencekiknya. Terlihat jelas dari guratan wajah tampannya, bahwa ia kelelahan. Lelah dengan semua masalah yang sepertinya makin bertambah runyam. Semua ini membuatnya muak.

“Kapan semua ini akan berakhir tuhan?” batin siwon. Ia selalu percaya bahwa setiap masalah di dunia ini pasti ada penyelesaiannya. Tidak mungkin tidak. Karena tuhan sudah menyiapkan satu kunci untuk masalah tersebut.

Setelah berjalan cukup lama, Siwon memilih untuk duduk sambil menenangkan pikirannya. Kancing kemeja di pergelangannya ia lepas dan melipat keatas lengan kemeja putih tersebut. Ditumpukannya kedua tangan sambil menopang wajah yang ia telungsupkan diantara telapak tangannya.

“Excussme”

Siwon mendongak merasa ada yang bersuara. Benar saja, ada seorang laki-laki yang mendekatinya. Dan sudah pasti ucapan permisi tadi dilontarkan untunnya.

“Ehm, are you Korean?” tanya namja tadi. Siwon yang bingung hanya bisa mengangguk.

“Cho Kyuhyun imnida” pemuda yang bernama Kyuhyun tadi mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Siwon. Tak lupa seulas senyum manis di pipi pucatnya.

“Ah, ne, Siwon imnida” balas Siwon sambil menyambuk uluran tangan Kyuhyun. Pada dasarnya siwon selalu bersikap sopan kepada setiap orang. Tanpa terkecuali.

“Kau sepertinya lebih dewasa daripada aku. Boleh aku memanggilmu hyung?”

“Eh? Bagaimana kau tau?” sekali lagi Siwon dibuat bingung oleh namja ini. Apa wajahnya sudah mengalami penuaan yang signifikan hingga orang bisa mengatainya tua? Oh tuhaann…

“Hehe dari pakaianmu. Bukankah kau sudah bekerja?” siwon menghela nafas lega. Setidaknya ketakutannya tidak menjadi kenyataan.

“Nde, lalu bagaimana denganmu?” tanya Siwon pada Kyuhyun.

“Aku masih kuliah. Dan sekarang sedang menikmati liburan”

“Kuliah dimana?” tampaknya Siwon mulai merespon obrolan namja ini

“Oxford” jawab Kyuhyun singkat. Ia kemudian bangkit dan mengeratkan mantel serta tas punggungnya.

“Nah Siwon hyung, senang berkenalan denganmu. Tapi maaf aku harus kembali ke hotel sebelum malam” pamit kyuhyun.

“Senang berkenalan denganmu juga kyu, dan hati-hati” pesan Siwon yang dibalas anggukan dari kyuhyun. Ia kemudian berbalik dan berjalan. Tanpa Siwon sadari, ekspresi wajah kyuhyun berubah drastis

“Target sudah di tangan boss” ucapnya entah pada siapa. Rupanya sejak tadi dibalik tas punggung yang kyuhyun bawa terdapat alat penyadap yang menghubungkan langsung pada seseorang.

“Cepat habisi dia kyunie, aku tak mau kegagalan” ucap orang yang terhubung dengan alat penyadap tersebut.

“Arraeso, Yunho ahjussi” dan kyuhyun berbelok di sebuah jalan kemudian mengendarai mobilnya meninggalkan tempat itu.

***

Kesibukan dan suara bising dari mesin pesawat bagaikan tak berarti apa-apa untuk memecah keheningan diantara Yoona dan Donghae. Akhirnya, Yoona mau mendengarkan penjelasan Donghae setelah membuat suatu insiden yang menjadi tontonan pengunjung bandara Incheon saat itu. Mereka memilih untuk bicara di tempat yang bisa memberi lebih privasi. VIP Lougue.

Tak ada satupun diatara mereka berdua yang berniat untuk mengakhiri kebisuan ini. Akhirnya donghae berinisiatif untuk memecah keheningan ini. Bukankah waktu mereka tidak banyak?

“Yoong, dengarkan penjelasanku dulu ne?” bujuk donghae pada Yoona yang masih enggan untuk menatapnya. Rasanya sakit sekali menerima semua kebohongan yang selama ini dirahasiakan siwon. Ditambah lagi orang yang sudah Yoona anggap sebagai kakak-yaitu donghae-ikut menyembunyikan hal darinya.

“Siwon, dia selalu berkata jangan khawatir. Dan lebih mengkhawatirkanmu Yoong. Dia terlihat begitu kacau saat membaca berita yang menyeret namamu. Padahal masalah penyelidikan kasus kematian orang tuanya belum tuntas”

Yoona tak bergeming mendengar penjelasan donghae. tapi hatinya sedikit banyak merasa bersalah tak bisa memahami kondisi siwon yang sedang tidak dalam kondisi baik.

“Sampai saat ini, siwon belum bisa bernafas lega. Orang kepercayaannya tega mengkhianatinya dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan Siwon. Terakhir, kau Yoona” ucapan donghae kali ini reflek membuat Yoona menoleh. Dirinya? Tapi mengapa?

“Why you blame me?” tanya Yoona sakratik.

“Because you, siwon sangat merasa bersalah. Ia begitu mencintaimu Yoong, bahkan ia rela bekerja ektra agar bisa cepat kembali ke Korea. Oleh karena itu, aku mohon. Bantu dia untuk kali ini saja, selamatkan dia” pinta donghae. ia sedikit menghela nafas. Entah mengapa masalah yang menimpa sahabatnya seolah bisa ia rasakan. Selain itu Donghae juga tau ada begitu banyak rahasia yang harus terungkap menyangkut siwon. Ah hidup seorang Choi Siwon tepatnya.

“Kau tau Hae-ya? Aku..aku seperti merasa begitu bodoh. Bukankah sejak aku dan Siwon oppa bersama masalah seolah silih berganti datang? Apa memang tuhan tidak menginginkan ku untuk bersama dengannya?” tanpa terasa setetes cairan bening jatuh dari kelopak mata indah Yoona. Ia membekap mulutnya untuk meredam isakan yang siap pecah. Begitu sulitkah untuknya menemukan kebahagiaan dengan Siwon?

“Sst, bukan seperti itu. Ini adalah ujian dari tuhan untuk menguji seberapa besar kekuatan cinta kalian. Dan aku yakin kalian pasti bisa melewatinya.” Kata donghae sambil menengangkan Yoona. Hatinya sakit sekali. Seperti dilindas 2 truk besar. Ia harus kuat melihat gadis yang ia cintai menangis dan selain itu ia tak yakin sanggup untuk melihat pengorbanan Yoona setelah ini.

“Baiklah, ayo kita bersiap. Bukankah pesawatnya sebentar lagi take off?” kata Yoona yang siap bangkit dari tempat duduknya. Ia mengambil tasnya dan siap berjalan sebelum donghae menahan tangannya

“Kita tidak akan ke tempat siwon” perkataan donghae kali ini membuat alis yoona berkerut.

“Why not Hae? Kita harus segera kesana. Siwon pasti tertekan dengan semua masalah ini. Ayo ” protesnya

“Tidak!” tolak donghae

Yoona kembali duduk dan menatap donghae. ia tidak mengerti dengan jalan pikiran donghae

“Bukankah tadi kau bilang siwon oppa dalam bhaya? Lantas mengapa kau menolak untuk kembali ke Italia?”

“Yang menjadi target mereka saat ini adalah kau Yoong” kata donghae

“Mwo? Aku?”

“Nde, mereka tau siwon akan melakukan apa saja jika menyangkut tentang dirimu. Apalagi jika siwon tau kau dalam bahaya. You know Siwon ass well it?”

“I know. So what can I do to save Siwon oppa?” tanya Yoona setelah berhasil mengendalikan dirinya.

Donghae tersenyum. Ia kemudian merilekskan badannya sebelum menyampaikan rencananya. Donghae tidak tau respon apa yang akan akan Yoona berikan setelah mendengar ucapannya nanti. Tapi mau tidak mau Yoona harus menerimanya.

“Kita akan menjauhkan mu dari siwon yoong”

“Tapi bagaimana caranya? Siwon pasti tau aku dimana hae” desis Yoona. Siwon pasti akan tau dirinya berada dimana. Sekalipun sedang di luar negri

“Untuk itu aku sudah mengaturnya. Sekarang ayo cepat, kita harus segera ke mobil.” Tanpa mennggu persetujuan Yoona, donghae menarik tangan gadis itu dan berjalan tergesa keluar dari tempat private itu.

Karena terlalu terburu-buru, saat belokan pintu keluar boarding place, Donghae tak sengaja menabrak seorang yeoja yang menraik koper dengan ukuran cukup besar

BUGH

“Aww” ringis gadis tadi saat donghae jatuh disampingnya. Perlahan ia membuka matanya.

Debar jantung donghae seolah mengalami percepan 10x lipat. Oh melihat wajah gadis secantik ini dengan jarak yang cukup dekat. Spertinya petuah ‘Love at the first sight’ perlu dipercaya.

“Maaf” kata donghae membantu gadis itu berdiri. Namun topi yang ia kenakan lepas sehinggan membuat donghae mengenali gadis tadi

“Hyera-ssi?” tanyanya melihat yeoja tadi merapikan penampilannya. Dan merasa namanya dipanggil ia menoleh.

“Ow, donghae? vice pressident SJ Company right?” tanyanya. Donghae hanya tersenyum.

“Mian aku tadi sedang terburu-buru” sesal donghae.

“Gwenchana, memangnya mau kemana?” tanya hyera. Ia kemudian menemukan sosok Yoona di belakang donghae.

“Eh? Kau Yoona? Im Yoona?” selidiknya. Yoona menggigit bibir bawahnya. Tak tahu harus bagaimana.

“Ehm, hyera ini Yoona dan Yoong ini Hyera, anak dari direktur Jung”

“Bukankah dia kekasih Siwon oppa? mengapa bisa bersamamu?” tanya hyera

‘Oppa? sedekat apa hubungan hyera dengan siwon?’ batin yoona

“Ya dia menjemputku, ah sudah ya hye, kapan kapan kita lanjutkan perbincangan kita. Annyeong” pamit donghae. hyera kemudian mengatakan ok dengan gerakan tangan.

Cha! Bukankah itu seperti kebiasaan siwon? Mengapa terlihat begitu natural? Aah sepertinya ini tidak mungkin kebetulan. Belum lagi lesung pipi yang terbentuk saat Hyera tersenyum tadi. Oh sepertinya donghae mempunyai sesuatu yang harus diselidiki.

“Kau kenapa hae?” tanya Yoona yang melihat donghae melamun sambil menatap Hyera yang mulai menjauh.

“Ah aniyo. Ayo cepat” dan mereka pun bergegas ke mobil dan meninggalkan area bandara.

Donghae segera menghubungi siwon dan mulai menjalankan rencananya. Ia memasang bluetooth call set di telinganya. Standar keselamatan mengemudi di Korea.

“Yeoboseo Siwon”

“…”

“Ah aku belum berangkat Yoona sakit. jadi sepertinya keberangkatan kami harus ditunda.”

“Mwooo? Yoona sakit? bisa kau berikan padanya?” terdengar sekali kepanikan siwon saat mendengar Yoona sakit. sedangkan yang dikhawatirkan duduk tenang di kursi penumpang sambil mentap donghae kesal.

“Tenanglah, hanya demam. Sudah yang aku hanya mengabarkan itu. Bye”

Bagai gerakan slow motion donghae melempar ponselnya keluar jendela mobil

“Hey aku tau kau kaya, tapi apa sebegitu tak berharganyakah ponselmu?” kaget Yoona melihat tindakan donghae.

“Tidak usah banyak protes. Lakukan hal yang sama pada ponselmu”

“Maldo andwe! Ini ponselku satu-satunya hae” tolak Yoona. Oh ayolah, ini adalah hadiah dari sahabat-sahabatnya.

“Siwon tau kau berada dimana dari GPS yang terdapat di ponselmu yoong. Dan sekarang jika dia tetap bisa melacak keberadaanmu berarti hal itu juga terjadi bagi kelompok yang mengintaimu sebagai target. Ak mohon. Anggaplah pengorbanan ini demi siwon” jelas donghae panjang lebar.

Akhrinya Yoona bersandar dengan lemas. Dengan berat hati ia mulai mengeluarkan tangannya sedikit dari kaca mobil. Dan WUSH ponsel bermerk keluaran terbaru itu lepas dari genggaman tangan Yoona

‘Demi Siwon! Relakan’ batin Yoona. Donghae tersenyum tipis melihat expresi Yoona yang seolah baru kehilangan pekerjaan. Ia menambah kecepatan laju mobilnya agar bisa segera tiba di tempat yang dituju. Waktunya tidak banyak. Ia harus bergerak gesit.

***

“Apa dia benar Choi Siwon? Ya tuhan ahjussi, apa kau kalah dengan namja yang bahkan masih belum genap 30 tahun?”

Lengkingan tak percaya itu memenuhi sebuah ruangan gelap yang sengaja di set agar tepat dijadikan sebagai area berkumpulnya para anggota. Dengan kata lain tempat ini seperti markas sebuah kelompok.

“Jangan meremehkannya bocah tengik. Kau tidak tau bagaimana sosok siwon yang sebenarnya” jawab pria dewasa yang cukup kesal dengan ucapan namja yang berada satu ruangan dengannya.

“Choi Siwon, Master President dari SJ Company. Pengusaha muda paling sukses di Korea dan salah satu paling berpengaruh di Eropa. Sayangnya ia yatim piatu. Lantas apa lagi? Oh dan bukankah jabatan itu yang yunho ahjussi incar?” berondong namja muda tadi. Nampaknya usia dan pola pikirnya tidak sebanding. Hal ini terlihat dari bagaimana cara namja tadi memaparkan informasi yang berhasil ia dapatkan.

“Pernyataan orang tentang betapa tingginya IQ-mu ternyata terbukti, Cho Kyuhyun. Tapi ada satu fakta yang terlewatkan” ucap Yunho pada namja yang tak lain adalah Kyuhyun. yang rela bolak-balik Korea-Amerika hanya karena ahjussi atau yang menjadi boss kyuhyun dalam misi kali ini mengubah rencananya.

“Apa lagi?” dengusnya.

“Siwon sangat dekat dengan Donghae. atau perlu kujelaskan, anak dari Lee Donghwa”

DEG

Ucapan Yunho membuat Kyuhyun bungkam. Tak usah dijelaskan lebih panjang lagi, kyuhyun sudah tau, sangat tau siapa itu Lee Donghwa. Namja yang terkenal di jepang sebagai pemimpin yakuza handal di Jepang. Oh dan jangan lupakan bahwa ia juga memiliki koneksi dengan FBI. Berlebihan memang tapi itu faktanya.

“Kenapa diam bocah?” sinis Yunho yang melihat perubahan mimik wajah Kyuhyun.

“Apa ahjussi bercanda? Ba-bagaimana bisa?”

“Mereka tau kita kyu, more than from you think. Termasuk kasus ‘itu’”

“Mwo?” sentak kyuhyun

“Aku benci mengakuinya, namun mereka sudah mengetahuinya. Bahkan sedang dalam proses merangkai kronologinya sebelum memberitahunya pada Siwon.” Yunho bangkit dari tempat duduknya dan mendekati kyuhyun.

“Untuk itulah, kita harus melenyapkan Siwon. Apabila siwon mengetahui yang sebenarnya aku tidak tau bagaimana nasib kita. Dan kau pasti tau, bukan hanya kita, tapi akan berdampak juga pada hyera.”

Kyuhyun mengangguk. Gadis yang cukup lembut dan ramah itu sudah ia anggap sebagai noona-nya saat melanjutkan studi di amerika. Dan alasan kenapa ia iktu terseret juga kyuhyun tau. Namun apa Yunho tega melenyapkan Siwon? Setidaknya itu mungkin akan menyelamatkan nasib mereka, tapi bagaimana dengan Hyera? Sekalipun rahasia itu belum terbongkar.

“Tapi apa ahjussi tega membiarkan Hyera tidak mengetahuinya? Membunuh siwon sama saja_”

“Aku tau Kyu. Aku tau.” Potong Yunho bagaikan bisa membaca pikiran Kyuhyun.

“Tapi aku tidak punya pilihan. Dan lagi selama Hyera tidak tau, kurasa tak akan ada masalah.” Lanjut yunho.

Kyuhyun berdiri dan menampakkan wajah keras menyiratkan ketidak setujuannya.

“Seperti mayat yang disimpan rapat, pasti akan tercium ahjussi” katanya tajam kemudian meninggalkan Yunho yang masih mematung.

***

Donghae menghentikan laju mobilnya dengan tiba-tiba yang menimbulkan bunyi decitan rem. Ia dan Yoona lantas keluar dan segera masuk ke dalam bangunan terpencil itu. Tentu saja, donghae mengajak Yoona ke sebuah rumah yang sudah disewa ayahnya. Dari sana sebuah helikopter siap mengantar mereka.

“Kita akan kemana?” tanya Yoona di sela-sela aktivitas berlarinya bersama Donghae. mereka tidak punya banyak waktu untuk sekedar berjalan santai.

“Nanti kau akan tau” jawab donghae. Mereka masuk kedalam helikopter tadi. Setelah duduk dengan nyaman dan aman, capung bergerak itu mulai lepas landas.

Tak ada perbincangan diantara keduanya selama perjalanan. Yoona malas untuk bertanya banyak. Toh donghae juga sibuk dengan tumpukan map yang entah apa isinya. Ia memandang keluar. Hamparan langit yang menggumpal begitu indah untuk dipandang. Ingatannya kembali saat bercanda gurau dengan Siwon di pesawat dalam perjalanannya ke Paris. Oh betapa Yoona merindukan Siwon sekarang.

Apa berlebihan jika ia berangan-angan Siwon akan datang dan kemudian memberinya pelukan? Yoona ingin melihat tatapan tenang seorang Choi Siwon. Sangat.

“Muka mu jelek deer. Hehehe”

Ejekan yang selalu membuatnya kesal sekaligus terhibur. Kapan momen itu akan kembali? Tunggu, apa mungkin itu kembali? Bagaimana jika ternyata takdir lebih memilih untuk memisahkan mereka? Yoona terlalu sibuk dengan fikirannya, tanpa sadar ia terbawa ke dunia mimpinya.

Setelah melipat bukti penyelidikan yang baru sempat ia baca, donghae melirik gadis yang duduk disampingnya. Ia memandang sendu sosok Yoona yang saat ini begitu terlihat rapuh. Bahkan setitik air mata jatuh walau ia sedang tidur.

“Aku berjanji akan membuat ini menjadi air mata terakhirmu Yoong” ucapnya sambil sesekali membenahi posisi duduknya. Donghae tau perjalanannya bmasih cukup panjang.

“Aww”

Ekspresi Hyera saat tertabrak olehnya di bandara tadi kembali melayang. Betapa naturalnnya style hyera tadi. Walaupun setahu Donghae, Hyera lulusan ilmu desainner. Ada debar berbeda saat di dekat gadis itu. Hey hey hey tunggu dulu.

Isyarat ok dan lesung pipi yang terlukis di wajah gadis itu. Belum lagi siapapun yang melihat pasti setuju. Antara Siwon dan Hyera memiliki kesamanaan yang identik. Namun sepertinya menilik lebih dalam hal itu bukan lah hal yang tepat. Mengingat saat ini masih ada prioritas yang harus di utamakan.

Perlahan donghae mulai terpejam. Seakan rasa kantuk mulai berhasil menguasainya. Bahkan ia lupa menutup berkas yang tadi ia baca.

***

Audi R8 Spayer terpakir dengan mulus di garasi rumah mewah Siwon yang berada di California. Rumah ini memang jauh lebih kecil dari pada mansionnya di Korea. Terkesan santai namun berkelas. Ditambah lagi dengan lokasinya berada di kawasan kaum jenset pengusaha di negeri paman sam itu.

‘Semoga malam ini menjadi malam terakhir aku sendiri disini’ harap siwon dalam hati. Sudah 3 hari siwon menunggu kedatangan Yoona. Akan tetapi nasib belum sependapat dengannya.

Seperti naluri seorang kekasih, Siwon mengambil smart phone di kantong jasnya. Kemudian menekan satu nomor yang sudah begitu ia hafal. Sayangnya yang terdengar hanya operator yang menjawab. Sungguh aneh dan janggal. Benar-benar diluar kebiasaan seorang Im Yoona.

“Apa mungkin Yoona tidak sakit? dan semua ini hanya akal-akalan donghae saja.” Kalimat itu malah mirip seperti gumaman.

“Haishh it’s wouldn’t siwon. He is your buddies” monolognya. Ia berusaha untuk tetap berfikir positif. Sekalipun bayangan negatif tak ada hentinya bergerayang di kepalanya.

Ting…tong..

Dahi Siwon menyerngit bingung. Pasalnya, sudah selarut ini dan ada yang berkunjung ke rumahnya? Tidak mungkin dari petugas terkait perumahannya. Karena di malam seperti ini mereka sudah stand by pos keamaan yang terletak di pintu depan saat memasuki kawasan eksklusif ini.

Kamera interkom yang teletak di pintu depan rumahnya memperlihatkan sosok namja pucat yang kedinginan. Tanpa pikir panjang Siwon segera membukakan orang itu pintu.

“Oh god, Kyuhyun.” Kaget siwon.

Ya kyuhyun berdiri di depan pintu apartemennya. Dengan penuh perhatian Siwon menuntun Kyuhyun masuk. Pertemuan mereka nyatanya memberi siwon suatu perasaan ingin melindungi Kyuhyun sebagai seorang adik. Belum lagi sikap Kyuhyun yang begitu easy going membuat Siwon nyaman.

“Hy-hyung” ucap kyuhyun menggigil. Siwon langsung mendekat khawatir. Bukannya bagaimana. Wajah Kyuhyun begitu pucat ditambah ada setitik air mata yang siap berontak.

“Ne Kyu, kau kenapa bisa sampai seperti ini?”

“Appa dan eomma. Hiks” siwon sepertinya cukup cerdas untuk menebak apa yang terjadi. Setidaknya pasti ada masalah antara kyuhyun dan keluarganya.

Kyuhyun nampak begitu rapuh. Siwon memeluknya erat.

“Menangislah kyu, I give my shoulder to cry” ucap siwon sambil mengelus punggung kyuhyun  yang bergetar. Akan tetapi…

TBC

Oh belum guys masih lama kkekeke~ /timpuk author/

Gerakan tangan itu semakin lama semkin lama. Hingga pada akhirnya Kyuhyun merasa punggungnya berat.

“Cish! Ternyata kau ini namja lemah Presdir Choi” ejek Kyuhyun pada siwon yang tak sadarkan diri. Bagaimana bisa?

Ketika Siwon memeluk Kyuhyun, tanpa ia sadari baju yang dikenakan namja pucat itu sudah disemprotkan obat bius chlorofom. Sejenis larutan trichloromethane. Yang mampu membuat sang penghirup pingsan meski baru mencium aromanya sepersekian detik.

Pintu rumah yang tadi dibuka Siwon rupanya belum terkunci. Atau lebih tepatnya Kyuhyun sudah mengganjalnya dengan sepatu saat masuk tadi. Nampak beberapa pria dewasa memasuki hunian mewah tersebut.

“Aktingmu hebat Kyunie” puji seseorang pada kyuhyun.

“Kenapa kita tak lantas membunuhnya? Bukankah tujuan ahjussi itu?” protes kyuhyun yang harus rela berakting sesedih mungkin. Ayolah, siapa yang tidak tau kyuhyun sulit sekali menitikkan air matanya? Belum lagi tanpa alasan yang jelas. Namun sekali lagi ini demi pengorbanan. Pengorbanan kyuhyun agar Hyera tidak terluka. Apa hubungannya? Entahlah hanya kyuhyun dan semua orang di ruangan ini yang tau. Kecuali siwon.

“Aku ingin bermain dengannya dulu. Ia sudah membuatku menunggu lama untuk sebuah jabatan di SJ Company. Ikat dan tutup matanya” perintahnya pada 2 anak buah yang sejak tadi berada sedikit jauh.

“And this is show time Master Choi” seringai Yunho-pria yang menjadi dalang kegiatan ini

***

Donghae melihat Yoona yang sedang asik mengelus bulu hamsternya. Mereka sudah 3 hari menetap atau lebih tepatnya tinggal di sebuah rumah terpencil yang jauh dari keramaian. Dan bahkan terisolasi. Sengaja. Memang sengaja untuk menghindari pihak Yunho mendeteksi keberadaan Yoona. Hanya ponsel donghae yang berfungsi saat ini. Namun itu bukanlah ponsel sembarang. Ada sebuah chip yang mencegah penyadapan dan lacak sinyal jika sedang digunakan untuk berkomunikasi.

Tiba-tiba ponsel donghae berbunyi

“DONGHAE!” teriak tuan Lee pada anaknya. Membuat donghae harus menjauhkan ponselnya.

“Appa, bisa pe_”

“Choi Siwon, mereka..mereka mendapatkannya”

Bugh

Ponselnya terjatuh begitu saja. Yoona langsung menoleh kaget. Tatapan Donghae begitu kosong. Seakan jiwanya baru saja melayang.

“Hae-ya apa yang terjadi?” tanya Yoona.

Donghae masih belum merespon. Ia kemudian menatap Yoona.

“Yoona, kau harus melakukannya. Aku mohon.”

“Melakukan apa Hae? Aku tak mengerti”

“Mereka sudah melakukan konspirasi pada Siwon. Dan lebih buruknya, mereka..mereka” Donghae tercekat saat akan mengucapkan kalimat berikutnya.

“Just relaxs your self Hae” Yoona menenangkan.

“jika dugaanku benar, mereka akan menggunakanmu sebagai rencana. Akan ada asumsi di benak mereka karena kau adalah kekasihnya.” Donghae masih berbicara secara random. Membuat Yoona semakin tidak mengerti

“Mereka menawan Siwon, Yoong” pelan donghae. Dan detik berikutnya ia dapat merasakan Yoona yang melemas.

“What sould I do? I just invite problem to his life” Yoona berbicara sambil menatap lurus kedepan. Lelehan bening mulai membasahi pipinya.

“For a time, just do press confrence_” donghae menarik nafas beberapa saat sebelum kalimat keduanya.

“Umumkan kepada publik hubunganmu dengan siwon sudah berakhir”

Sekali lagi Yoona harus menelan pil pahit. Mungkin benar ini adalah pilihan terbaik untuknuya. Dari pada harus melihat Siwon terancam hanya karena ingin melindungi dirinya. Namun ia tak bisa bebohong.

“I love my Siwonnie, is this like a sacrifice Hae?” lirihnya menahan isakannya.

 

TBC

Hoi hoi, adakah yang disni galau? Abis baca tweet simba ke *sensor*. Hoho saya salah satunya. Oke maaf kalau part ini hancur. seperti biasa, aku mengharapkan komentar kalian. Jujur aku udah agak lesu sama ni cerita gara-gara mention sialan itu. Tapi emang aku punya hak? enggak ding. Komen ya kalau masih mau lanjut. Thankyu…

 

95 tanggapan untuk “A Sarcrifice Love 7-YoonWon”

  1. ga ngerti dech,,prasaan siwon itu diincar krna prusahaan kan,,bukan krna yoona kn???
    Hyera itu pasti adikx siwon oppa dech…
    Yakin dech…
    FF nya bner2 bagus chingu…
    🙂
    Suka banget pkkx…

  2. yakk kyuhyun mngpa kau tga sma siwon ??
    hyera itu pasti adiknya siwonkan ? yg phtonya wktu bayi blm siwon tmukan itu siapa …
    mngpa cbaan buat hbngan yoonwon bgtu berat ..

  3. galau galau eon knapa jd bgini ? gmana nasib yoonwon ? aduh jd mikir sndiri smga hub yoonwon bersatu

  4. apa ini ada sangkut paut ny dgn kyu oppa? knp kyu oppa jahat banget ya?
    kasian siwon oppa klo smpai dia tahu yoona eonni ngadain konfrence pers untuk akhiri hub mereka… 😦

Tinggalkan komentar